SpaceX akhirnya mengungkapkan penyebab meledaknya roket Starship dalam uji coba terbang terbaru yang berlangsung pada Kamis, 6 Maret 2025. Menurut pernyataan resmi perusahaan, insiden ini terjadi akibat “kejadian energik” di bagian buritan Starship, meskipun tidak dijelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan istilah tersebut.
Sebelumnya, uji coba pada Januari juga berakhir dengan ledakan setelah kebakaran di bagian belakang kendaraan selama misi berlangsung.

SpaceX mengungkapkan bahwa mereka telah meng-upgrade Starship sebelum peluncuran kali ini, mereka telah meningkatkan Starship dengan ventilasi baru serta sistem pembersihan berbasis nitrogen untuk mengurangi risiko kebocoran bahan bakar dan membuat area buritan lebih aman dari potensi kebakaran.
Namun, belum jelas apakah peningkatan ini tidak bekerja seperti yang diharapkan atau apakah “kejadian energik” yang dideteksi pada uji kedelapan ini disebabkan oleh masalah yang berbeda.
“Hal ini pada gilirannya menyebabkan hilangnya kontrol sikap dan akhirnya kehilangan komunikasi dengan Starship. Kontak terakhir dengan Starship terjadi sekitar 9 menit 30 detik setelah lepas landas,” ungkap SpaceX, dikutip dari CNN.
Dalam siaran langsung peluncuran, data penerbangan menunjukkan bahwa hanya dua dari enam mesin Raptor yang masih berfungsi saat Starship berada di ketinggian. Roket setinggi 123 meter ini awalnya meluncur dari fasilitas SpaceX di Texas Selatan pada pukul 17.30 waktu setempat. Tujuh menit kemudian, tahap pertama roket, Super Heavy, berhasil kembali ke landasan dan ditangkap oleh lengan “sumpit” menara peluncuran.
Bagian atas Starship setinggi 52 meter, yang kerap disebut Ship, terus melaju ke arah tenggara menuju Samudra Atlantik. Uji terbang kedelapan ini meminta Ship mengerahkan 4 muatan tiruan Starlink dari satelit internet Starlink pada lintasan suborbital sekitar 17,5 menit setelah lepas landas sebelum mendarat dengan terkendali di Samudra Hindia sekitar 50 menit kemudian.
Namun, rencana ini tidak berjalan sesuai harapan. Beberapa mesin Raptor mati menjelang akhir pendakian, menyebabkan roket mulai jatuh sebelum akhirnya akhirnya SpaceX kehilangan kontak.
Meskipun misi ini berakhir dengan kegagalan, SpaceX tetap melihatnya sebagai langkah penting dalam pengembangan Starship. Perusahaan berencana untuk melakukan perbaikan lebih lanjut agar roket generasi terbaru ini dapat mencapai target ambisinya.
Tetap update dengan perkembangan teknologi terkini bersama Wesclic Indonesia Neotech! Ikuti berita terbaru seputar inovasi luar angkasa dan teknologi canggih di Wesclic Instagram, serta temukan berbagai produk teknologi terbaik hanya di Wesclic Product.